Pengolahan air adalah aspek penting dalam produksi industri modern. Namun, masalah busa sering menjadi faktor kunci dalam membatasi efisiensi dan kualitas pengolahan air. Ketika Departemen Perlindungan Lingkungan mendeteksi busa yang berlebihan dan tidak memenuhi standar pelepasan, pelepasan langsung tidak hanya memperlambat proses, tetapi juga dapat menyebabkan potensi bahaya bagi lingkungan. Untuk menyelesaikan masalah ini, penerapan defoamer sangat penting.
Bahaya busa
Busa berlebihan yang meluap dari permukaan fasilitas perawatan tidak hanya mempengaruhi operasi normal fasilitas, tetapi juga dapat menyebabkan polusi ke lingkungan sekitarnya. Melalui penggunaan defoamer, busa dapat dikontrol secara efektif untuk melindungi kebersihan dan keamanan lingkungan.
Akumulasi busa selama aerasi atau oksigenasi dalam pengolahan air biologis dapat mengganggu kemajuan pengobatan dan bahkan menyebabkan hilangnya lumpur dan bakteri yang diaktifkan. Penerapan defoamer dapat mengurangi generasi busa dan memastikan kelancaran kemajuan proses pengolahan air biologis.
Busa berlebihan di air yang bersirkulasi tidak hanya mempengaruhi pemanfaatan air sekunder, tetapi juga mungkin berdampak langsung pada kemajuan produksi dan kualitas produk. Penggunaan defoamer dapat mengurangi busa di air yang bersirkulasi, memastikan kualitas air dan efisiensi produksi.
Bagaimana memilih defoamer
Prinsip aksi defoamer terutama melalui interaksi kimia dengan surfaktan dalam busa, yang pada gilirannya mengurangi aktivitas surfaktan, untuk mempromosikan pecahnya busa. Faktanya, beberapa defoamer juga dapat mengubah struktur permukaan busa atau mengurangi stabilitas busa untuk mencapai efek defoaming. Defoamer tidak diragukan lagi merupakan solusi yang baik ketika dihadapkan dengan sejumlah besar masalah busa.
Saat memilih agen antifoam, Anda juga perlu memperhatikan efeknya. Beberapa defoamer mungkin memiliki masalah defoaming atau busa sekunder yang tidak lengkap, yang tidak hanya tidak dapat menyelesaikan masalah busa, tetapi juga dapat memperkenalkan masalah baru. Perlu dicatat bahwa beberapa defoamer mungkin berbahaya bagi bakteri biologis, mempengaruhi sistem MBR, dan bahkan menghancurkan membran perkolasi dan menghalangi membran ultrafiltrasi. Setelah menambahkan defoamer, Anda juga perlu memperhatikan pengaruhnya terhadap indikator kualitas air, seperti nilai pH, total karbon organik, dll. Jika indikator ini melebihi standar, itu dapat memicu polusi sekunder dan mempengaruhi efek pengolahan air. .Ketika memilih agen antifoam, Anda perlu memastikan bahwa itu tidak akan menyebabkan kerusakan pada sistem pengolahan air. Oleh karena itu, biaya dan kemudahan operasi juga merupakan faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih defoamer.
Jika Anda masih memiliki keraguan tentang pilihan defoamer. Atau ingin membeli defoamer dan bahan kimia pengolahan air lainnya. Tolong hubungi saya.
Waktu pos: Agustus-20-2024