Besi Kloridaadalah senyawa kimia dengan rumus FeCl3. Senyawa ini banyak digunakan dalam proses pengolahan air sebagai koagulan karena efektivitasnya dalam menghilangkan kotoran dan kontaminan dari air, dan umumnya bekerja lebih baik dalam air dingin dibandingkan tawas. Sekitar 93% ferri klorida digunakan dalam pengolahan air, yaitu air limbah, air limbah domestik, air masak, dan air minum. Ferri klorida terutama digunakan dalam bentuk padat sebagai larutan untuk pengolahan air dan air limbah.
Aplikasi besi klorida dalam pengolahan air:
1. Koagulasi dan Flokulasi: Salah satu kegunaan utama ferri klorida dalam pengolahan air adalah sebagai koagulan. Ketika ditambahkan ke dalam air, ferri klorida bereaksi dengan air menghasilkan ferri hidroksida, yang kemudian menyerap partikel tersuspensi, bahan organik, dan pengotor lainnya untuk membentuk partikel yang lebih besar dan lebih berat yang disebut flok. Flok ini kemudian dapat mengendap lebih mudah selama proses sedimentasi atau filtrasi, sehingga memungkinkan pembuangan pengotor dari air.
2. Penghilangan Fosfor: Ferri klorida sangat efektif dalam menghilangkan fosfor dari air. Fosfor merupakan nutrisi umum yang ditemukan dalam air limbah, dan kadar yang berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi di badan air penerima. Ferri klorida membentuk kompleks tak larut dengan fosfor, yang kemudian dapat dihilangkan melalui presipitasi atau filtrasi, sehingga membantu mengurangi kadar fosfor dalam air.
3. Penghilangan Logam Berat: Ferri klorida juga digunakan untuk menghilangkan logam berat, seperti arsenik, timbal, dan merkuri, dari air. Logam-logam ini dapat sangat beracun dan menimbulkan risiko kesehatan yang serius jika terdapat dalam air minum. Ferri klorida membentuk hidroksida logam yang tidak larut atau oksiklorida logam, yang kemudian dapat dihilangkan melalui proses presipitasi atau filtrasi, sehingga secara efektif mengurangi konsentrasi logam berat dalam air.
4. Penghilangan Warna dan Bau: Ferri klorida efektif dalam menghilangkan senyawa penyebab warna dan bau dari air. Ferri klorida mengoksidasi senyawa organik penyebab warna dan bau, memecahnya menjadi zat yang lebih kecil dan kurang diinginkan. Proses ini membantu meningkatkan kualitas estetika air, sehingga lebih cocok untuk keperluan minum, industri, atau rekreasi.
5. Penyesuaian pH: Dengan mengendalikan pH, besi klorida dapat mengoptimalkan kinerja proses pengolahan lainnya, seperti koagulasi, flokulasi, dan disinfeksi. Kisaran pH yang ideal dapat membantu menciptakan kondisi ideal untuk menghilangkan kotoran dan kontaminan dari air.
6. Pengendalian Produk Sampingan Disinfeksi: Ferri klorida dapat membantu mengendalikan pembentukan produk sampingan disinfeksi (DBP) selama pengolahan air. Ketika digunakan bersama disinfektan seperti klorin, ferri klorida dapat mengurangi pembentukan DBP seperti trihalometana (THM) dan asam haloasetat (HAA), yang berpotensi karsinogen. Hal ini meningkatkan keamanan dan kualitas air minum secara keseluruhan.
7. Pengeringan Lumpur: Ferri klorida juga digunakan dalam proses pengeringan lumpur di instalasi pengolahan air limbah. Ferri klorida membantu mengondisikan lumpur dengan mendorong pembentukan flok yang lebih besar dan lebih padat, yang mengendap lebih cepat dan melepaskan air lebih efisien. Hal ini menghasilkan kinerja pengeringan yang lebih baik dan mengurangi volume lumpur, sehingga penanganan dan pembuangan lumpur menjadi lebih mudah dan hemat biaya.
Ferri Klorida berperan penting dalam berbagai aspek pengolahan air, termasuk koagulasi, penghilangan fosfor dan logam berat, penghilangan warna dan bau, pengaturan pH, pengendalian produk sampingan disinfeksi, dan pengeringan lumpur. Keserbagunaan dan efektivitasnya menjadikannya bahan kimia yang berharga dalam pengolahan air minum dan air limbah, membantu memastikan keamanan, kualitas, dan keberlanjutan sumber daya air.
Waktu posting: 25-Apr-2024